Breaking

Selasa, 20 Februari 2018

Perkembangan Budaya Tani dan Progresifitas Benih; Memahami Teori Kesejajaran Sadjad


Sjamsoe’oed Sadjad dalam bukunya ‘Dari Benih Kepada Benih’ (Grasindo,1993) menyampaikan pemikiran besarnya tentang benih, yaitu Teori Kesejajaran Sadjad. Sadjad memiliki pemikiran bahwa terjadi kesejajaran antara budaya tani dan budaya benih. Kesejajaran tersebut diketahui dari perkembangan budaya tani dari budaya manusia purba sampai manusia modern yang bisa ditarik satu garis lurus (sejajar) dengan batasan pengertian benih hasil pemikiran Sadjad, yaitu benih adalah biji, benih tidak sama dengan biji, benih dalam konteks agronomi, benih sebagai wahana teknologi maju dan benih sebagai wahana bioteknologi. Teori Kesejajaran bukan hanya menjadi referensi bagi peminat ilmu benih, implikasi teori tersebut juga berpengaruh pada munculnya kualifikasi industri benih, serta munculnya desain baru tentang relasi manusia dengan bidang perbenihan yang disebut Sadjad sebagai ‘orang benih’.

Perkembangan budaya tani dapat dilihat dengan klasifikasi status atau tingkat pengetahuan petani dalam melangsungkan budidaya tanaman yang juga tidak terlepas dari faktor sejarah. Sedangkan progresifitas benih dapat diukur dari batasan pengertian benih yang terus mengalami dinamika sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, berdasar pada tingkat pengetahuan petani, Sadjad membagi status budaya tani menjadi 5 kelas, yaitu primitif, sederhana, madya, modern dan canggih.

Selengkapnya:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar