Sjamsoe’oed Sadjad dalam bukunya ‘Dari Benih Kepada
Benih’ (Grasindo,1993) menyampaikan pemikiran besarnya tentang benih, yaitu
Teori Kesejajaran Sadjad. Sadjad memiliki pemikiran bahwa terjadi kesejajaran
antara budaya tani dan budaya benih. Kesejajaran tersebut diketahui dari
perkembangan budaya tani dari budaya manusia purba sampai manusia modern yang
bisa ditarik satu garis lurus (sejajar) dengan batasan pengertian benih hasil
pemikiran Sadjad, yaitu benih adalah biji, benih tidak sama dengan biji, benih
dalam konteks agronomi, benih sebagai wahana teknologi maju dan benih sebagai
wahana bioteknologi. Teori Kesejajaran bukan hanya menjadi referensi bagi
peminat ilmu benih, implikasi teori tersebut juga berpengaruh pada munculnya
kualifikasi industri benih, serta munculnya desain baru tentang relasi manusia
dengan bidang perbenihan yang disebut Sadjad sebagai ‘orang benih’.
Perkembangan budaya tani dapat dilihat dengan
klasifikasi status atau tingkat pengetahuan petani dalam melangsungkan budidaya
tanaman yang juga tidak terlepas dari faktor sejarah. Sedangkan progresifitas
benih dapat diukur dari batasan pengertian benih yang terus mengalami dinamika
sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, berdasar pada tingkat
pengetahuan petani, Sadjad membagi status budaya tani menjadi 5 kelas, yaitu
primitif, sederhana, madya, modern dan canggih.
Selengkapnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar