Breaking

Selasa, 23 Januari 2018

Jumlah Petani Menurun dan Faktor-Faktor Penyebabnya

Ilustrasi


Jumlah Petani di Indonesia terus menurun, berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2013 (ST2013) menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga pengguna lahan menurun sebesar 4.668.316 (15,35%) rumah tangga dalam satu dekade. Menurunnya jumlah petani besar kemungkinan akan berpengaruh terhadap menurunnya produksi pangan, yang dalam jangka panjang dapat memicu terjadinya krisis pangan.

Menurunnya Jumlah petani disebabkan oleh beberapa faktor, yang dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor ekonomi, dimana petani seringkali mengalami kerugian dalam menjalankan usaha tani, dan faktor yang kedua adalah mindset petani, bahwa profesi petani di Indonesia diidentikkan dengan kemiskinan, kurang pendidikan dan profesi orang tua. Faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar individu petani, yaitu faktor alam dan faktor konversi lahan yang disebabkan oleh kebijakan pembangunan.

Mengingat profesi bertani sangat bergantung pada alam, bencana alam seperti kekeringan, longsor dan banjir, ditambah lagi ledakan hama yang sering terjadi, mengakibatkan petani mengalami gagal panen bahkan kehilangan lahan garapannya. Di Indramayu Jawa Barat, akibat dari kekeringan yang melanda pada tahun 1990-2008 menyebabkan penurunan produksi (gagal panen) padi sebesar 24.376,4 ton per tahun. Akibatnya petani mengalami kerugian besar. Di titik itulah petani memilih meninggalkan profesinya.


Faktor terakhir adalah faktor konversi lahan, angka konversi lahan di pulau Jawa, sebagai penyumbang 53% pangan Nasional, terus meningkat, rata-rata tiap tahun 7.923 hektar lahan sawah di Jawa harus dikonversi menjadi bangunan. Ironisnya, konversi lahan yang terjadi adalah dampak dari kebijakan pembangunan. Akibatnya, petani kehilangan lahan garapannya, dan terpaksa harus mencari profesi lainnya. Setidaknya, kebijakan pembangunan yang menggusur lahan tersebut harus bertanggungjawab atas menurunnya jumlah petani di Indonesia.


Selengkapnya :

Download pdf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar